Perbedaan Obat yang Diminum Setelah Makan dan Sebelum Makan





Apakah Anda pernah diresepkan obat oleh dokter kemudian dianjurkan untuk minum obat setelah makan dan beberapa obat jenis lainnya diminum sebelum makan? Ya, ternyata tidak semua obat diminum setelah makan, ada juga yang sebaiknya dikonsumsi saat perut Anda kosong. Apa bedanya obat yang harus diminum sebelum dengan sesudah makan? Apa yang menentukan kapan obat tersebut harus diminum?


Kenapa minum obat tidak selalu setelah makan?

Obat memiliki cara kerja yang berbeda-beda dalam mengatasi masalah atau gangguan yang ada di dalam tubuh. Cara kerja obat-obatan tersebut bergantung dengan berbagai faktor, salah satunya interaksi obat dengan makanan. Makanan mengandung berbagai zat gizi yang dapat mempengaruhi kerja obat di dalam tubuh. Pengaruh yang timbul dapat membuat kerja obat menjadi lebih efektif atau bahkan menghambat kerjanya. Sehingga, hal ini tergantung pada jenis obat yang Anda minum dan bagaimana kerjanya di dalam tubuh.

Mengapa ada anjuran minum obat setelah makan?

Jika Anda dianjurkan untuk meminum suatu obat setelah makan, hal ini berarti obat tersebut bekerja lebih baik saat perut Anda sudah terisi makanan. Selain itu, ada beberapa alasan mengapa Anda harus minum obat setelah makan:

1. Mencegah masalah pencernaan akibat efek samping obat

Beberapa jenis obat memiliki efek samping membuat lambung iritasi, radang, bahkan luka. Makanan yang sebelumnya masuk ke dalam lambung, akan mencegah efek samping ini terjadi. Perut yang kosong akan rentan untuk luka akibat konsumsi obat yang dosisnya cukup keras. Jenis obat yang bisa menimbulkan gangguan ini adalah aspirin, obat jenis NSAIDs (diklofenak, ibuprofen), obat steroid (prednisolon dan deksametason).

2. Obat berfungsi untuk mengobati masalah pencernaan

Obat jenis antasida adalah obat yang biasanya diberikan untuk orang yang mengalami gangguan pencernaan seperti, mual, mulas, dan asam lambung naik. Oleh karena itu, obat akan lebih efektif bekerja apabila diminum setelah makanan masuk ke dalam lambung.

3. Makanan membuat obat terserap lebih cepat ke dalam darah

Minum obat sebelum makan juga bertujuan agar obat tersebut bisa diserap lebih cepat ke dalam pembuluh darah. beberapa jenis obat seperti obat HIV, memerlukan bantuan makanan untuk meningkatkan penyerapan ke dalam tubuh sehingga kerja obat tersebut lebih efektif.

4. Membantu tubuh dalam mengolah makanan

Para penderita diabetes biasanya akan diberikan obat yang memiliki fungsi utama untuk membantu pencernaan serta metabolisme makanan dalam tubuh. Obat tersebut akan mengatur dan mengontrol gula darah setelah makan – yang jumlahnya cukup tinggi apabila setelah waktu makan. Sehingga, obat-obatan untuk penderita diabetes memang harus dikonsumsi setelah makan.

Lalu, mengapa ada obat yang justru harus diminum sebelum makan?

Walaupun Anda lebih sering minum obat setelah makan, tapi tidak jarang dokter memberikan pasiennya obat yang harus dikonsumsi sebelum makan. Sebagian besar obat yang harus diminum sebelum makan, justru tidak dapat terserap dengan baik ke dalam darah apabila ada makanan di dalam lambung. Jenis obat yang harus diminum sebelum makan yaitu:

  • flucloxacillin.
  • phenoxymethylpenicillin (penicillin V).
  • oxytetracycline.

Beberapa jenis obat yang telah disebutkan tersebut harus dimakan sekitar satu jam sebelum Anda mengisi perut dengan makanan. Dalam waktu satu jam tersebut, obat akan langsung diserap oleh tubuh dan bekerja secara efektif. Hampir semua obat untuk mengobati osteoporosis juga harus dikonsumsi sebelum makan, tepatnya diminum ketika pagi hari sebelum sarapan. Berikut adalah jenis obat-obatan tersebut:

  • Alendronic acid, minum sebelum 30 menit sebelum Anda minum dan makan pertama kali di pagi hari.
  • Sodium clodronate, minum dengan air dalam jumlah yang sedikit dan Anda tidak boleh minum atau makan selama sejam kemudian.
  • Disodium etidronate, dianjurkan untuk diminum dalam rentang waktu 2 jam sebelum dan sesudah makan.

Komentar